Bandar Udara Internasional Djalaluddin adalah bandar udara yang terletak di kecamatan Isimu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Bandar Udara ini terletak sekitar 30 km di sebelah barat dari pusat kota Gorontalo dan dioperasikan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Terminal baru Bandara Djalaluddin diresmikan pada tanggal 1 Mei 2016. Bandara ini adalah pintu gerbang alternatif penerbangan ke bagian Utara serta Kawasan Timur Indonesia selain Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Bandara ini diberi nama Djalaluddin Tantu, yang merupakan Kolonel Penerbang dari Gorontalo, yang telah meninggal dalam "Operasi Dwikora" pada tahun 1964 di Malaysia. Beliau dinyatakan hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya.
Lain :
Maskapai Penerbangan dan tujuan
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Aviastar | Ampana, Buol, Luwuk, Palu, Toli-Toli |
Batik Air | Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar |
Citilink | Makassar Charter: Chengdu, Hangzhou, Hong Kong, Kunming |
Garuda Indonesia | Makassar, Manado |
Lion Air | Makassar Charter: Changsha, Chengdu, Chongqing, Guangzhou, Koror, Makau, Shanghai–Pudong, Shenzhen, Wuhan |
SilkAir | Singapura |
Sriwijaya Air | Makassar Charter: Guangzhou |
Wings Air | Luwuk, Manado, Tarakan |